Terletak 40 kilometer sebelah utara dari Cuzco di Peru, di sebuah
lembah suci milik suku Inka, terdapat sebuah kota Maras yang terkenal
dengan kolam garamnya yang telah digunakan sejak zaman Inka.
Ribuan
kolam berbentuk persegi tersebut tersusun rapi di lereng bukit, kurang
dari satu kilometer dari sebelah barat kota Maras. Kolam garam itu
dibangun selama peradaban Chanapata antara tahun 200 dan 900 Masehi.
Air asin yang muncul dari mata air Qoripujio - dekat dengan kepala
lembah - kemudian diarahkan ke sebuah jaringan yang sangat rumit dari
saluran kecil yang dibangun sehingga air dapat mengalir turun ke
beberapa ratus kolam kuno bertingkat.
Sebagaimana dilansir amusingplanet, hampir semua kolam memiliki luas
kurang dari empat meter persegi, dan tidak melebihi tiga puluh
sentimeter dalamnya. Aliran air dengan hati-hati dikendalikan dan
dipantau oleh para pekerja. Ketinggian kolam perlahan menurun, sehingga
air dapat mengalir turun.
Ketika air menguap akibat udara Andes
yang sangat kering, air mengalami supersaturasi (kondisi dimana
konsentrasi larutan berada di atas harga kelarutannya) dan presipitasi
(pengendapan) garam yang menciptakan berbagai kristal di permukaan
dinding dan lantai kolam. source : merdeka.com